BRANTAS – Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Kediri melakukan pengawasan Alat Ukur, Takar, Timbangan, dan Perlengkapannya (UTTP) kepeda pabrik gula di Kota Kediri.
Penghitungan ulang timbangan di PG Pesantren dan PG Mrican ini menurut Kepala Disperdagin Kota Kediri, Wahyu Kusuma Negara dilakukan sebelum buka giling dengan tujuan agar lebih banyak petani tebu yang mengirimkan hasil panen tebu ke PG di seluruh Indonesia, bukan dikirim ke pihak swasta.
Menurut Undang-Undang Nomor 2 tahun 1981 tentang Metrologi Legal, setiap alat timbang, alat ukur dan alat takar yang digunakan untuk berniaga wajib ditera ulang setiap tahun. Tera ulang dilakukan untuk mencegah terjadinya selisih takaran dalam bertransaksi.
Dalam kaitannya dengan pabrik gula, tera ulang sangat diperlukan untuk menentukan produk akhir meliputi penentuan kwanta (isi, berat, atau panjang) produk gula yang sudah jadi. Dalam menentukan kwanta gula pasir yang dihasilkan oleh pabrik tersebut haruslah menggunakan UTTP yang sudah ditera dan/atau ditera ulang.
Adapun UTTP yang dilakukan tera ulang yakni Digital Crane Sistem (DCS). Wahyu menjelaskan DCS merupakan peralatan timbangan tebu yang terhubung dengan komputer secara otomatis sebelum memasuki stasiun gilingan. Dirinya mengemukakan bahwa hasil tera ulang pada PG di Kota Kediri seluruh DCS berfungsi dengan baik dan sesuai dengan standar tera nasional.
“Alhamdulillah setelah kami lakukan tera ulang semuanya berjalan dengan baik, tidak ada kecurangan. Jadi kami sampaikan kepada petani tebu agar tidak perlu khawatir mengirimkan hasil panen tebu ke pabrik gula di Kota Kediri,” ujarnya, Selasa (14/5/2024).
Dengan dilaksanakannya kegiatan yang melibatkan empat petugas dari Bidang Kemetrologian Disperdagin Kota Kediri tersebut, Wahyu berharap agar seluruh hasil pertanian tebu bisa dikirim ke semua PG dan menambah kepercayaan masyarakat.
“Lahan pertanian tebu di Kota Kediri sangat luas jumlahnya, semoga dengan dilaksanakannya tera ini dapat menambah kepercayaan petani tebu sehingga tidak sangsi lagi dalam mengirimkan tebu ke PG,” pungkasnya. (*)